Atlet Indonesia di Olimpiade 1984 Los Angeles

Indonesia kembali mengikuti olimpiade setelah pada tahun 1980 melakukan boikot saat olimpiade berlangsung di Uni Soviet. Ada 16 atlet Indonesia mengikuti Olimpiade 1984 di Los Angeles, Amerika Serikat. Salah seorang atlet pernah berpengalaman tampil di Olimpiade tahun 1976, yaitu pemanah senior Donald Pandiangan.

Lifter Indonesia Di Olimpiade 1984 Los Angeles 
  • Lifter putra Maman Suryaman berhasil mengangkat beban seberat total 227,5 kg, dan sukses peringkat ke-5 kelas Flyweight (-52 kg). Peraih medali emas angkat besi kelas Flyweight di Olimpiade 1984 adalah Zeng Guoqiang (Tiongkok; total angkatan 235 kg), peraih medali perak Zhou Peishun (Tiongkok; total angkatan 235 kg), dan peraih perunggu Kazushito Manabe (Jepang; total angkatan 232,5 kg)
  • Lifter putra Sorie Enda Nasution berhasil mengangkat beban seberat total 267,5 kg, dan sukses peringkat ke-7 kelas Featherweight (56-60 kg). Peraih medali emas angkat besi kelas Featherweight di Olimpiade 1984 adalah Chen Weiqiang (Tiongkok; total angkatan 282,5 kg), peraih medali perak Gelu Radu (Rumania; total angkatan 280 kg), dan peraih perunggu Tsai Wen Yee (Chinese Taipei; total angkatan 272,5 kg)
  • Lifter Hadi Wihardja gagal menyelesaikan satu angkatan dalam kelas Bantamweight (52-56 kg). Hadi Wihardja gagal angkat beban seberat 105 kg dalam angkatan Snatch. Hadi Wihardja juga gagal mengangkat beban seberat 142,5 kg dalam angkatan Clean & Jerk. Dalam kelas Bantamweight ini, lifter asal Tiongkok, Wu Shude merebut emas dengan total angkatan 267,5 kg. Medali perak direbut lifter Tiongkok lainnya, Lai Runming, dengan total angkatan sama 265 kg. Medali Perunggu direbut lifter asal Jepang, Masahiro Kotakata dengan total angkatan 252,5 kg.
Pelari Indonesia Di Olimpiade 1984 Los Angeles
* Sprinter Mohammad Yuhdi Wijaya Purnomo mengikuti lomba 100 meter dan 200 meter.

(Foto: Kartono Ryadi)
  • Tampil di penyisihan ronde pertama Heat 2 lari 100 meter, Purnomo mencatatkan waktu 10,40 detik, dan menempati peringkat kedua dari delapan pelari, sehingga melaju ke ronde berikutnya.  Purnomo lalu mencatatkan waktu 10,43 detik dalam Heat 4 lari perempat final, dan sukses menempati peringkat tiga yang diikuti delapan pelari, yang membawa M.Purnomo lolos ke semifinal. Purnomo juga mencatatkan sejarah sebagai sprinter Asia pertama yang mampu masuk semifinal Olimpiade. Sayangnya, Purnomo hanya mencatatkan waktu 10,51 detik di semifinal, sehingga hanya menempati peringkat terakhir di Heat 2 yang diikuti delapan pelari.
  • Purnomo catatkan waktu 21,01 detik dalam penyisihan Heat 9 lomba 200 meter. Hasil tersebut membuat Purnomo menempati peringkat tiga dari tujuh pelari, sehingga melaju ke babak berikutnya. Dalam Heat 1 babak perempat final, Purnomo memperbaiki catatan waktu jadi 20,93 detik yang sekaligus memecahkan rekor nasional. Sayangnya, Purnomo hanya menempati peringkat lima sehingga gagal ke semifinal. 
* Sprinter Christian Nenepath mengikuti lomba 100 meter dan 200 meter.
  • Di penyisihan ronde pertama Heat 3 lari 100 meter, Christian Nenepath membuat catatan waktu 10,66 detik, dan hanya menempati peringkat empat dari delapan pelari, sehingga gagal melaju ke ronde berikutnya.
  • Christian Nenepath membuat waktu 22,20 detik dalam penyisihan ronde pertama Heat 3 lari 200 meter, dan hanya berada di peringkat ketujuh dari delapan pelari.
* Sprinter Ernawan Witarsa dan Johannes Kardiono, bersama-sama Christian Nenepath serta M.Purnomo mengikuti lari estafet 4 x 100 meter. 
  • Pada babak penyisihan Heat 3, kuartet sprinter Indonesia tersebut menempati peringkat tiga setelah mencatatkan waktu 40,43 detik, sehingga mereka lolos ke semifinal. Dalam babak semifinal, kuartet sprinter Indonesia tersebut tampil di Heat 1, dan membuat waktu 40,37 yang jadi rekor nasional terbaru. Sayangnya, kuartet Indonesia hanya menempati peringkat keenam sehingga gagal lolos ke final. 
* Sprinter putri Emma Tahapary mengikuti lomba 200 dan 400 meter.
  • Emma Tahapary mencatatkan waktu 25,07 detik dalam penyisihan Heat 4 lari 200 meter, dan hanya menempati peringkat terakhir dari enam pelari.
  • Dalam penyisihan Heat 3 lari 400 meter, Emma Tahapary membuat waktu 55,82 detik, dan menempati peringkat lima dari enam pelari.
Petinju Indonesia Di Olimpiade 1984 Los Angeles
  • Alexander Wassa tampil di kelas bulu (-57 kg). Di babak pertama Alexander Wassa menang mutlak 5-0 atas Guyana, Steve FrankJuri memberikan skor 60-55 60-57 60-55 60-55 59-57 untuk kemenangan mutlak Alexander Wassa. Pada babak kedua Wassa mendapatkan bye. Memasuki babak ketiga Alexander Wassa kalah tipis 2-3 lawan petinju Mesir, Mohamed Hegazi. Juri memberikan skor 59-58 58-57 58-57 57-59 57-59 untuk kemenangan Hegazi. 
  • Francisco Lisboa tampil di kelas welter (-67 kg). Francisco Lisboa mendapatkan bye pada babak pertama. Di babak kedua,  Francisco Lisboa kalah telak 0-5 melawan petinju asal Jamaika, Dwight Frazer. Juri memberikan skor 60-54 60-56 60-54 60-58 60-55 untuk kemenangan mutlak Dwight Frazer.
  • Johny Assadoma tampil di kelas bantam (-54 kg). Johny Assadoma mendapatkan bye pada babak pertama. Di babak kedua,  Johny Assadoma kalah KO di ronde ketiga (menit 1:23) oleh petinju Meksiko, Hector Lopez Colin. Pada akhirnya Hector Lopez Colin merebut perak di kelas ini.
Pemanah Indonesia Di Olimpiade 1984 Los Angeles
  • Pemanah putra Suradi Rukimin menempati peringkat 16 dalam lomba individual yang diikuti 62 peserta. Leane Suniar mencatatkan total 2485 poin. 
  • Pemanah putra Donald Djatunas Pandiangan menempati peringkat 43  lomba individual, setelah mencatatkan total 2374 poin. Medali emas direbut oleh pemanah Amerika Serikat, Darrell Pace, yang membuat total 2616 poin. Medali perak diraih pemanah Amerika Serikat, Rick McKinney yang mencatatkan 2564 poin. Perunggu disabet pemanah  Jepang, Hiroshi Yamamoto dengan membuat 2563 poin.
Perenang Indonesia Di Olimpiade 1984 Los Angeles
Perenang putra Luki Niode mengikuti tiga lomba, yakni gaya bebas 100 meter, gaya punggung 100 meter dan 200 meter. 
  • Luki Niode mencatatkan waktu 54.10 detik dalam penyisihan Heat 8 renang gaya bebas 100 meter, dan menempati peringkat enam yang diikuti delapan perenang. 
  • Tampil di heat 4 renang gaya punggung 100 meter yang diikuti tujuh perenang, Luki Niode mencatatkan waktu 58.77 detik, yang membuatnya berada di urutan kelima.
  • Luki Niode berada di peringkat kelima dalam penyisihan Heat 5 renang gaya punggung 200 meter yang diikuti enam perenang. Luki Niode mencatatkan waktu 2 menit 09.79 detik
Penembak Indonesia Di Olimpiade 1984 Los Angeles
Dua penembak putri sama-sama tampil dalam lomba 25 meter pistol. Lely Sampoerno menempati peringkat 15 setelah membuat total 572 poin. Sedangkan Selvyana Adrian Sofyan menempati peringkat 28 setelah membuat total 559 poin.
Peraih medali emas lomba 25 meter pistol putri di Olimpiade 1984 Los Angeles adalah Linda Thom (Kanada; 585 poin), peraih perak Ruby Fox (Amerika Serikat; 585 poin), peraih perunggu Patricia Dench (Australia; 583 poin)

(ditulis oleh Yos Mo )

1 Response to "Atlet Indonesia di Olimpiade 1984 Los Angeles"